Di dekat tempat tinggalku, sering
ada becak mangkal. Para abang becak di situ rata-rata penampilannya di bawah
standard: tua, jelek, kurus. Tapi ada satu yang menarik mataku. Sepintas abang
becak yang satu ini tidak cocok menjadi abang becak. Sungguh! Usainya pun
nampaknya di antara 20 dan 30-an. Rambutnya pendek, namun terlihat tak terurus.
Brewok tipis menghias wajahnya yang terkesan tangguh. Bentuk tubuhnya memang
tidak kekar berotot, namun lumayan seksi juga.
Friday
2 Abang Tukang Bangunan
Sejak masa puber, saya telah
menyadari homoseksualitasku. Di mana saja dan kapan saja, saya selalu memuaskan
pandanganku dengan menikmati tubuh indah para lelaki. Diam-diam saya berharap
bakal ada pria homo yang menyadari keberadaanku dan mau ngentotin lubang
pantatku yang ketat dan menikmati kulitku yang putih mulus. Kebetulan,
orangtuaku sedang menyewa para tukang bangunan untuk meninggikan lantai.
Subscribe to:
Posts (Atom)