Pekerjaanku
sebagai body guard atau keren-nya disebut “security officer”, sama sekali
“tidak secure” [tidak aman] dalam arti fisik atau pun finansial.Tapi apa
daya,dalam keadaan negara yang sedang bangkrut dan terpuruk seperti sekarang
ini aku tak punya pilihan, selain dari mengandalkan ketahanan fisik,
keterampilan bela diriku serta sedikit kenekatanku. Kondisi psiko seksualku yang
doyan sejenis membuatku juga lebih tenang karena tidak ada anak – isteri yang
jadi tanggunganku!
Jadi penghasilanku hanya aku pakai
sendiri untuk, makan, papan, pakaian, tidur dan tentu saja untuk memenuhi
kebutuhan biologisku [homoseksual].
Kondisi negara yang sedang tidak
aman ini juga membuat aku tidak pernah sepi dari pekerjaan atau job mengawal
para bos dari perusahaan besar baik nasional, asing maupun multi nasional.
Baru-baru ini aku bertugas mengawal seorang bos yang ikut rombongan seorang pejabat
tinggi ke Indonesia Bagian Timur.Setelah sekretaris perusahaan Si Bos negosiasi
alot dengan staf protokol kantor sang pejabat tinggi, akhirnya aku dibolehkan
juga ikut rombongan.
Demikianlah, akhirnya aku berangkat
juga ikut rombongan besar pejabat ke Indonesia Timur dan berangkat dari Bandara
Sukarno – Hatta melalui Terminal VIP.
Aku dicatat sebagai sekretaris alias
ajudan Si Bos. Untuk penyamaran, agar aku tidak ketahuan bertugas sebagi
bodyguard, aku terpaksa pura-pura bawa lap-top. Untunglah lap-top yang
disedia-kan perusahaan cukup canggih, ringan dan kecil. Jadi bisa aku selipkan
dalam tas bawaanku yang berisi perlengkapan pribadi Bos yang aku kawal.
Sekali-sekali aku pura-pura mengetik atau menyalakan lap-top tersebut!
Untungnya anggota rombongan bersikap
ramah kepada Si Bos [dan aku], sehingga tidak terlalu sukar bagiku mengurus Si
Bos.Maklumlah Si Bos yang aku kawal ini pengusaha besar yang dekat dengan para
penguasa negeri ini. Jadi para pejabat juga ramah bahkan respek dengan Si
Bos-ku itu. Mungkin saja Si Bos-ku itu sering memberi upeti,komisi,hadiah dan
entah “metode” korupsi apalagi kepada para pejabat korup ini!
Dasar aku lelaki homoseks bejat mata
keranjang, belum-belum mataku “ijo” terpikat ajudan-ajudan para pejabat yang
umumnya muda-muda, putih dan ganteng. Kelak aku ketahui bahwa salah satunya
adalah tamatan STPDN.Jadi, pasti kontolnya pernah diisap yuniornya semasa
kuliah di STPDN dan pasti pernah menyodomi lobang pantat Praja Muda yang jadi
yuniornya. Tradisi cabul menyodomi lobang pantat Praja Muda ini di STPDN
disebut “Bina Muda”! Dasar bejat, tradisi tai!
Sayang sekali, walaupun para ajudan
ini umumnya ramah, tapi sukar diakses[apalagi dicicipi kontol atau lobang
pantatnya], karena mereka selalu saja sibuk melayani bos-nya dan harus selalu
di dekat-dekat bos yang dilayaninya! Kalau aku jadi bos [ini hanya mimpi
saja],pasti kontol dan bool para ajudanku akan aku nikmati sepuas-puasku.Dasar
aku lelaki homoseks bermoral bejat!
Jadi sepanjang
perjalanan,paling-paling aku hanya bisa ngobrol, bercanda-ria, atau
sekali-sekali kalau ada “rezeki”,aku pura-pura sok akrab sambil merangkul satu
dua ajudan yang ganteng dan muda-muda itu. Tentu saja aku “tidak perlu”
dicurigai sebagai lelaki homosex,karena semua “action” itu aku lakukan dengan
gaya pertemanan dan jauh dari nuansa kecabulan. Meskipun,jujur saja, tak urung
kontolku ngaceng juga, sampai memuncratkan mazie alias pre-cum! Nikmat bukan?
Dasar homoseks bajingan!
Dalam pesawat, mataku juga “menyapu”
para kamera-wan atau cameraman dari stasiun-stasiun TV yang ikut. Aku tahu
kadang-kadang ada anggota crew TV yang ganteng, karena mereka terkadang
merangkap penyiar TV atau “anchor”. Hati homoku terpikat pada Bambang, seorang
cameraman TV swasta yang menawan. Wajahnya ganteng, rambutnya dibiarkan tumbuh
agak panjang, tubuhnya ramping, lengannya kelaki-lakian. Cakep sekali. Aku jadi
ngaceng dibuatnya!
Penerbangan ke Indonesia Bagian
Timur memerlukan transit di Makassar. Kesempatan ini aku gunakan untuk
mendekati Mas Bambang-ku yang ganteng nggak ketulungan itu! Aku pura-pura
bertanya tentang kamera besar yang sering dipanggul oleh para kamerawan atau
cameraman TV.Sayang sekali, badan atau baju Mas Bambang berbau keringat. Suatu
hal yang membikin nafsu sejenisku surut [tapi tidak menghilang].
Bau samar-samar itu aku tahan-tahan
dan sebagai kompensasinya aku menikmati obrolan nikmat dengan Mas Bambang [yang
ternyata berumur 25 tahun] dan sambil aku melirik lengannya, juga memandangi
keindahan bulu-bulu halus yang tumbuh di lengan-nya itu. Agh! Nikmatt juga!
Kontolku jadi ngaceng lagi! Aku tak mau tanya-tanya soal pribadi, anak, isteri
atau yang seperti itu. Karena aku berniat mencicipi, paling tidak kontol dan
pejuhnya yang pasti ledzat dan lender itu.Aku yakin pasti pejuh-nya sama ledzat
dengan sup sarang burung walet yang di restoran Cina harganya bisa mencapai Rp
100.000,- per mangkok. Sedangkan kontolnya kalau dijilat pasti sama ledzatnya
dengan “hisit” atau sirip ikan hiu! Agh! Mas Bambang memang ganteng!
Setibanya,di ibu kota
propinsi,rombongan langsung dibawa ke Kantor Gubernur untuk acara penyambutan
dan berbagai basa-basi. Mas Bambang sibuk kesana–kemari mengambil gambar.
Sekali-sekali lenganya mengangkat kameranya ke atas sehingga T-shirtnya
terangkat dan perutnya yang rata membayang, seksi sekali! Dia mengenakan celana
blue jeans yang di bagian kanannya digantungi kunci. Di masa lalu cara
meletakkan kunci seperti itu merupakan kode kaum gay di Amerika Serikat [San
Francisco].Letak kunci di kiri atau kanan celana merupakan tanda apakah orang
tersebut seorang “top” atau “bottom” dalam hubungan sex sejenis. Apakah Mas
Bambang bermaksud memberi “kode” atau hanya gaya-gayaan, tak jelas bagiku! Tapi
dia memang seksi dan aku bertekad untuk menikmati tubuhnya dalam keadaan dia
bertelanjang bulat!Buat kupeluk dan kunikmati bibir dan mulutnya, puting
susunya, ketiaknya, kontol dan pejuhnya,dan last but not least,lobang pantatnya
Agh!Pasti akan terasa nikmat dan ledzat sekali!
Selesai acara di gubernuran kami
beristirahat di hotel. Dengan berbagai cara dan muslihat,akhirnya di hotel aku
berhasil minta sekamar dengan Mas Bambangku.Agh! Alangkah indahnya! Setelah
melayani Si Bos-ku seperlunya aku masuk kamar. Mas Bambang sudah telanjang
dada. Dia terlentang di tempat tidur. Lengannya diangkat ke atas sehingga aku
bisa memandangi pertumbuhan rambut ketiaknya yang lebat dan nikmat! Otot
dadanya lumayan atletis dan dihiasi oleh dua buah puting susu yang indah
melenting. Otot perutnya rata dan berotot. Aku tak tahan dirangsang seperti
itu! Aku akan dan harus bertindak saat itu juga! Aku masih mengena-kan kemja
dan dasi. Maklum berlagak sekretaris Bos!
Maka… tanpa minta izin, segera saja
aku dekati dia. Dia memandang keheranan, tapi tak kubiarkan dia bertanya-tanya
dalam hati. Segera aku naik ke tempatnya tidur dan aku peluk dia, aku lumat
bibirnya. Aku sedot sepuas-puasku bibir dan air ludahnya yang lender!Tanganku
menjelajah puting susu dan ketiaknya yang berambut. Nikmatt sekali!
Tapi dia tidak protes dan melawan.
Karena itu aku terus makin kurang ajar. Mulutku turun ke puting susunya untuk
menjilati, lalu tanganku merogoh kontol dan jembutnya.Agh! Bahagia sekalinya!
Enak dan nyaman di dalam jiwaku. Lalu celana jeans-nya aku pelorotkan bersama
kancutnya sampai kontolnya keluar celana dan langsung ngaceng!Terus saja aku
kocok, aku loco, aku rangsang. Kontolnya makin membesar memerah, makin kencang,
makin tegang dan berkilat. Aku kocok..kocok..kocok..,dia melenguh, mengeluh
kenikmatan MMPH..MMPH..MMPH..Akhirnya, kemudaan tubuh dan jiwanya tak bisa lagi
menahan kenikmatan dorongan pejuh mudanya untuk muncrat dan AAGH!Dia mengeluh
dan CROOOT! .. CRROOT! .. CRROOT! .. pejuhnya muncrat berceceran, kontol-nya
berdenyut-denyut memompakan cairan syahwat yang amat kelaki-lakian! Semuanya
aku tampung dalam telapak tanganku, aku bawa ke mulutku untuk aku cucup, jilat
dan telan. AAAGH!Sedapppp! Itu lah pejuh Mas Bambang, pejuh kekasihku,
kamerawan atau cameraman TV swasta!
Setelah kejadian itu kami sibuk
dengan urusan kami masing-masing, dia meliput acara rombongan pejabat dan aku
sibuk melayani dan mengawal Si Bos. Kami tetap tidur sekamar sampai rombongan
pulang. Aku tak mengganggu dia lagi dan dia tidak berubah sikap. Tetap seperti
sebelum kejadian siang jahanam itu. Agh! Betapa indahnya hidup ini, betapa
indahnya Mas Bambang, betapa indahnya cameraman TV swasta. Life is so good and
becomes much more better. Aku bersyukur tercipta jadi lelaki homosex!
DOWNLOAD CERITA GAY SEX KONTOL
LAINNYA
No comments:
Post a Comment