Saya
hanya bisa diam terpaku, melihat sekeliling ruang tidurku. Seprei kasur yang
berantakan, pintu kamar yang tertutup, panas, ceceran pejuh di perut dan dadaku
yang setengah mengering … tidak ada yang salah, tidak ada yang aneh, hanya saja
pak Awan tidak berada di sebelah saya – dalam keadaan terikat! Duh, mimpi.
Sungguh mimpi yang sangat menyenangkan, saya hanya bisa tertawa menertawakan
diri saya ini, malu saja – memimpikan suatu hal yang sangat tidak mungkin –
tapi tak ada yang salah dengan hal itu, toh saya kan boleh berfantasi seperti umumnya fantasi
ngesek dengan orang lain hehehe.
Lelehen pejuh yang setengah
mengering masih menempel di perut dan dadaku, hingga saya tersadar oleh samar
kicauan burung diluar sana.
Buru-buru saya bangkit dan membersihkan lelehan pejuh saya agar tidak bercecer
di lantai. Kebersihan itu perlu!